Peningkatan kesejahteraan masyarakat khusunya di bidang kesehatan ternyata sudah mulai tampak yah.. Hal ini dapat saya ketahui dari penggalan artikel di harian Pontianak Post di bawah ini nih.. Yuk kita baca...
Dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pontianak yang kurang mampu, khusunya penderita bibir sumbing, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan "Yayasan Pembina Penderita Celah Bibir dan Langit-langit (YPPCBL)" Fakultas Kedokteran Gigi UNPAD, akan mengadakan operasi bibir sumbing dan celah langit-langit. Aksi ini didukung RSUD Sanggau dan Dinkes Kab. Sanggau sebagai tuan rumah pelaksana operasi.
Kegiatan akan dilaksanakan di RSUD Sanggau pada tanggal 8,9, dan 10 Oktober 2010. Oleh karena itu diharapkan bagi masyarakat penderita bibir sumbing dimanapun, khususnya di beberapa Kabupaten sekitar seperti Kab. Landak, Sekadau, Sintang, dll dapat memanfaatkan moment ini. Tidak menutup kemungkinan pasien dari kabupaten lainnya. Bagi pasien yang kurang mampu akan dilayani secara gratis tanpa dipungut biaya apapun, baik untuk pemeriksaan awal laboratorium, operasi, dan rawat inap pasca operasi. Diharapkan pasien segera mendaftar ke Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan kabupaten/kota setempat untuk mendapat informasi lebih lanjut.
(Dikutip dari : Harian Pontianak Post | Edisi : Selasa, 28 September 2010 | Hal : 5)
Analisa :
Ini merupakan langkah yang baik untuk memperbaiki serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat Pontianak dalam bidang kesehatan. Diharapkan agar segala fasilitas yang diberikan serta pembebasan biaya atas operasi itu sendiri bukan sekedar tulisan dan omongan belaka. Hal tersebut harus direalisasikan agar masyarakat tidak merasa tertipu sehingga dapat menimbulkan kekecewaan terhadap pemerintah. Karena tak jarang banyak program kesehatan gratis yang ujung-ujungnya masyarakat juga harus merogoh koceknya sendiri.
Selain itu diharapkan pula keprofesioanalitasan dari para tim dokter dan kesehatan dalam menangani setiap pasiennya. Jangan karena gratis semua ditangani sekedarnya saja. Mereka harus mempunyai rasa tanggung jawab yang sama seperti saat menangani pasien biasanya.
Jadwal operasi juga harus diatur dengan baik dan rapi. Jangan sampai ada pasien yang sudah mendaftar tetapi tidak mendapat gilirannya. Hal ini bisa menimbulkan rasa kecewa bagi pasien itu sendiri. Sebelum hari H, panitia sudah harus menginformasikannya kepada pasien yang telah mendaftar. Selain itu, pasien yang sudah mengetahui jadwalnya harus datang tepat waktu. Jika ada keterlambatan maka akan mengganggu lancarnya proses operasi yang akan berjalan. Jika semua hal tersebut bisa direalisasikan maka akan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan program yang dicanangkan hingga akhirnya dapat mencapai hasil yang sempurna.